Jumat, 27 Mei 2011

Paul Scholes

Manchester - Gelandang Manchester United Paul Scholes melontarkan pujian untuk gaya permainan Barcelona. Bahkan, 'Setan Merah' saja ingin meniru gaya bermain Los Azulgrana.

MU akan berjumpa dengan Barcelona di partai final Liga Champions yang bakal dilangsungkan di Stadion Wembley, London, Sabtu (28/5/2011) alias Minggu (29/5) dinihari WIB.

"Tidak ada keraguan, kedua tim yang berhasil melaju ke final adalah dua tim terbaik," komentar Scholes seperti yang dikutip SkySports.

Scholes memuji kualitas Barcelona dengan permainan menyerang yang bertumpu pada penguasaan bola, operan bola yang mengalir serta kemampuan individu yang sangat baik.

"Barcelona adalah yang terkuat. Mereka juga adalah yang ingin kami lihat dan kami juga ingin bermain seperti mereka," tukas gelandang veteran berusia 36 tahun tersebut.

Walau mengakui kekuatan Barcelona, Scholes tidak mau menyerah sebelum bertanding. MU dinilainya juga punya kualitas mumpuni untuk mengimbangi permainan Barca.

"Permainan kami juga bisa sama bagusnya dengan mereka di beberapa waktu. Kami juga punya kualitas," kata Scholes.

"Kedua tim pasti ingin main menyerang dan mencetak gol, jadi saya pikir semua orang tidak bisa meminta pertandingan yang lebih besar atau lebih baik dari ini," tuntasnya.

Javier Hernandez (chicharito)

New York - Perhelatan final Liga Champions mengundang komentar mantan pemain Barcelona, Rafael Marquez. Javier Hernandez diharapkannya bisa mencetak dua gol namun Barcelona lah yang akan jadi pemenang.

Titel tim terbaik di Eropa musim ini akan diperebutkan oleh Barcelona dengan Manchester United di Wembley, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB. 

Sebagai seorang Meksiko, Marquez akan mendukung kompatriotnya, Chicharito unuk mencetak dua gol di pertandingan itu. Tetapi pemain yang pernah memperkuat AS Monaco tersebut juga berharap supaya Barca yang menjadi juaranya.

Marquez pernah membela Blaugrana selama tujuh musim sebelum dilepas ke New York Red Bulls tahun lalu. Selama berbaju "Merah-Biru", bek tengah berusia 32 tahun itu telah meraih 12 gelar termasuk dua trofi Liga Champions dan empat juara La Liga.

"Sebagai seorang Meksiko, semoga Chicharito bisa mencetak dua gol. Tetapi kemenangan akan menjadi milik Barcelona, klub yang pernah ku bela selama tujuh tahun," harap Marquez seperti diwartakan Sports.es.

Marquez lantas memberikan nasihatnya buat Chicharito. Juniornya itu diminta untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya di final nanti.

"Ini adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan yang akan membuat anda tumbuh profesional, seperti yang mereka katakan dalam bahasa sepakbola, anda butuh bidang yang lebih."

'Rooney, Poin Plus untuk United'

London - Didier Deschamps sudah mengatakan bahwa dirinya menjagokan Barcelona untuk menjadi juara. Namun, ia juga mengeluarkan komentar yang menyanjung Wayne Rooney.

"Saya memilih Barca karena bermain menyerang adalah tujuan bersepakbola, memetik hasil yang tepat dengan menguasai bola lebih banyak ketimbang lawan," urai Deschamps.

Alasan lainnya dari pelatih Olympique Marseille itu adalah pemain-pemain Barca sudah bermain bersama sejak lama. Mereka sudah hapal karakter masing-masing sejak lama.

Tapi, kalaupun ada yang harus diwaspadai dari Manchester United, itu adalah kemahiran mereka dalam membangun tembok kokoh. Sampai babak semifinal, 'Setan Merah' baru kebobolan empat gol.

Deschamps juga menilai bahwa dengan gaya bertahan yang kokoh itu United bisa memanfaatkan serangan balik. Mereka punya modal pada diri Rooney, yang tak hanya mahir menjadi bomber, tetapi juga sebagai pembagi bola.

"United bertahan dengan sangat baik dan menyerang dengan sangat tajam. Poin pplus untuk mereka adalah Wayne Rooney," ujarnya di situs resmi UEFA.

"Dibandingkan dengan yang lain, dia jarang kelelahan. Dia bisa membuat perbedaan."

"Seperti halnya bisa bermain di empat posisi yang berbeda, dia juga tak pernah membuat kesalahan dengan operannya. Dia punya stamina dan agresivitas yang hebat," tukas Deschamps.

Eks manajer Juventus itu juga mengingatkan kesehatian Rooney dengan Javier 'Chicharito' Hernandez. Deschamps menyebut pergerakan Chicharito luar biasa dan Rooney tahu ke mana harus memberikan operan untuk duetnya itu.

Si Kembar

Manchester - Bisakah Anda membedakan Fabio dan Rafael da Silva? Kalau dari nomor kostum tentunya bisa. Lalu, kalau dari wajah? Yang ini pertanyaan sulit karenaSir Alex Ferguson saja kerap salah.

Fabio dan Rafael adalah kembar identik, punya postur tubuh yang sama dengan tinggi 173 cm dan potongan rambut keriwil yang sama pula. Jika Fabio masuk ke lapangan dengan kostum bernama punggung "Rafael", mungkin wasit pun sulit mengenalinya.

Ketika kedua saudara kembar itu mengangkat trofi Premier League akhir pekan lalu, kakak keduanya, Luiz Henrique, yang juga hadir di Old Trafford, diberikan pertanyaan oleh Guardian. "Bagaimana Anda membedakan adik Anda?"

Henrique kemudian hanya tersenyum sembari menjawab, "Ketika mereka masih bayi, itu sangat sulit. Ibu kami sampai memberikan susu kepada Fabio atau Rafael dua kali."

"Tapi, sekarang mereka terlihat lebih berbeda dari penampilan dan cara bertingkah laku," ujar Henrique, seraya menambahkan bahwa Rafael punya bekas cacar di wajah yang membuatnya mudah dikenali.

Untuk urusan susah membedakan itu, Sir Alex pun kerap kecele. Fabio punya cerita mengenai dirinya dan sang bos suatu waktu.

"Ada sebuah pertandingan di mana dia mendatangi saya di ruang ganti dan mulai berbicara dengan saya. Tapi, dia memanggil saya Rafael.."

"Dia masih bingung dengan kami, tapi itu tidak penting. Sir Alex tahu semuanya soal sepakbola dan dia menyukai gaya permainan Brasil. Dia tergila-gila dengan Cafu, idola kami," tukasnya.

Asal tahu saja, si kembar Da Silva juga tinggal serumah, bahkan bersama istri-istri mereka. Mereka menyebut rumah yang ada di Cheshire itu sebagai "Republik Da Silva".

Glory Glory Man United (manchester Utd.) - Soccer Songs Mp3
Mp3-Codes.com